BERTANAM MANGGA MANALAGI DI PEKARANGAN RUMAH
Buah mangga sudah tidak asing lagi bagi
kita dan banyak yang menyukainya. Salah satu jenis mangga yang cukup
terkenal di masyarakat adalah manalagi. Disebut “manalagi” karena orang
yang sekali makan akan mencari lagi. Mungkin karena lezatnya, sehingga
sehabis makan akan menanyakan lagi, mana mangga seperti ini yang lain
lagi?
1. Mengenal Mangga Manalagi

Tanaman buah mangga manalagi.
gambar : pupusmekarnursery.blogspot.com
Mangga manalagi adalah salah satu varietas mangga dari jenis Mangifera indica, keluarga Anacardiaceae
(mangga-manggaan). Ada 2 macam manalagi dikenal orang, yaitu manalagi
besar (manalagi situbondo) dan manalagi kecil (manalagi kraksaan). Apa
keistimewaan mangga manalagi, dibanding dengan mangga lainnya? Si
manalagi ini merupakan salah satu mangga yang mendapat predikat “Buah
Unggul” di Indonesia. Salah satu keunggulannya ialah rasanya yang
betul-betul lezat dan aromanya yang nyaman.
Sosok tanaman tidak begitu besar,
tingginya kurang lebih 8 m. Tajuknya bulat bergaris tengah kurang lebih
12 m. Jumlah daun sedang, berbentuk lonjong, berujung runcing,
pangkalnya lebar, permukaannya sedikit berombak. Panjang daun kurang
lebih 25 cm dan lebarnya 7,5 cm. Pucuk daun (pupus) berwarna kuning
muda, ini berbeda dengan
jenis
lainnya yang umumnya berwarna hijau hingga ungu-merah. Tanaman
menghasilkan bunga majemuk berbentuk seperti kerucut, berwarna kuning
dengan tangkai bunga berwarna hijau muda kemerahan.
Buah mangga manalagi yang terkenal lezat
ini bila tua berwarna hijau tua kelabu dan kulit buah bertutup lapisan
lilin. Bila telah matang, pangkal buah berwarna kuning, sedangkan
ujungnya masih tetap hijau. Kulit buah tebal, berbintik-bintik keputihan
dan apabila matang akan menjadi cokelat di tengahnya.
Daging buah manalagi tebal, seratnya
amat halus sehingga dapat dikatakan hampir tidak berserat. Warna daging
buah kuning dan kandungan airnya tidak banyak. Rasanya yang manis dan
aromanya yang harum, membuah buah mangga ini terasa lezat dan segar.
Bahkan buah yang belum matang pun (tetapi sudah tua) banyak diminati.
Rasanya enak dan manis. Peloknya tidak terlalu besar dan berserat
pendek.
2. Bisa Dimanfaatkan Untuk Tanaman Pekarangan
Rasanya sayang kalau memiliki pekarangan
namun dibiarkan begitu saja. Rumah terasa gersang dan tidak nyaman.
Untuk membuat suasana nyaman, umumnya pekarangan ditanami berbagai
tanaman hias. Namun tidak ada salahnya bila pekarangan dimanfaatkan
untuk menanam tanaman buah. Tanaman mangga agaknya cukup layak untuk
ditanam sebagai tanaman pekarangan. Tanaman yang memiliki tajuk rindang
ini akan menciptakan rasa nyaman dan keindahan, sekaligus sebagai
tanaman peneduh (bila bertajuk tinggi). Dan yang lebih penting lagi,
dengan menanam mangga di pekarangan akan tersedia sumber gizi bagi
keluarga, buahnya dapat dinikmati. Selain itu dengan pemeliharaan yang
baik, hasilnya dapat menambah pendapatan keluarga.
Hanya dengan lahan pekarangan seluas 4 x
4 m kita dapat menanam mangga manalagi. Namun sudah tentu tidak semua
pekarangan dapat ditanami tanaman mangga. Harus dilihat dahulu di daerah
mana letak pekarangan itu, karena tanaman mangga mempunyai persyaratan
tumbuh sendiri.
3. Tempat yang Cocok
Manalagi termasuk jenis mangga yang
menyenangi daerah kering dengan 2-4 bulan basah dan 8-10 bulan kering.
Wilayah Indonesia yang cocok untuk mangga manalagi adalah seluruh daerah
Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah. Bagaimana kalau mangga daerah
kering ini ditanam di daerah basah? Bisa saja, tetapi risikonya tanaman
akan gampang diserang hama dan penyakit. Banyaknya hujan juga akan
mengakibatkan bunga rontok dan gagal menjadi buah. Untuk itu perlu
penanganan ekstra agar tanaman memberi hasil seperti yang diharapkan.
Pada umumnya mangga kurang cocok ditanam
di ketinggian di atas 500 meter dpl. Bagaimana kalau ditanam di daerah
yang lebih tinggi dari 500 meter? Di daerah tropis mangga tetap dapat
tumbuh sampai ketinggian 1.300 m dpl, namun produksi dan kualitasnya
kurang baik. Ketinggian tempat juga akan mempengaruhi waktu berbunga.
Semakin tinggi tempatnya, waktu berbunganya juga lebih lama.
Pada dasarnya mangga dapat ditanam pada
berbagai tipe tanah, mulai dari tanah ringan (tanah lempung berpasir)
sampai tanah berat (tanah lempung atau tanah liat). Namun untuk hasil
yang baik, tanaman mangga butuh struktur tanah yang remah, gembur dan
agak sarang. Lokasi tanam diusahakan tidak mudah tergenang. Struktur
tanah yang padat kurang baik untuk tanaman mangga. Keasaman tanah yang
dikehendaki antara 5,5-7. Apabila tanah terlalu asam, sebaiknya diberi
kapur dolomit supaya pH-nya naik.
Tanaman mangga tidak menyenangi naungan.
Mangga yang ditanam di pekarangan harus mendapat sinar matahari
sepanjang hari, tanaman tidak boleh ternaungi pohon lain atau apa saja.
4. Memilih Bibit Mangga Manalagi. Lanjutkan Ke –>
Page / Halaman 2
Bagikan Tulisan ini:
4. Memilih Bibit Mangga Manalagi
Banyak yang tidak tahu, seperti apakah
bibit mangga yang baik itu, bahkan ada yang menanam asal tanam saja.
Bibit yang tampak sehat dan subur belum menjamin tanaman akan tumbuh
baik nantinya. Bisa terjadi setelah ditanam bibit itu akan menjadi pohon
yang bercabangannya sedikit dan tajuknya kurang menarik. Lalu bagaimana
bibit yang baik itu?
Terlebih dahulu tidak ada salahnya bila
kita mengetahui asal bibit mangga. Bibit mangga dapat diperoleh dari
biji, cangkok, okulasi atau sambungan. Masing-masing bibit punya
kekurangan dan kelebihan. Menanam mangga dari biji adalah cara yang
paling mudah dan murah, namun hal ini tidak dianjurkan. Meskipun bibit
dari biji akan menghasilkan pohon mangga yang kuat dan berumur panjang,
namun tanaman seperti ini tidak menjamin sifat yang sama dengan tanaman
induknya. Selain itu tanaman baru akan berbuah setelah berumur 7-10
tahun.

(1) Bibit sambungan dini
(2) Sambungan biasa
(3) Okulasi
Bibit juga dapat diperoleh dengan cara
mencangkok. Bibit ini akan menghasilkan tanaman yang sama dengan
induknya, namun pencakokan dapat merusak tanaman induknya. Sedangkan
bibit dari okulasi dan sambungan dapat menghasilkan pohon mangga yang
berperakaran kuat dan punya sifat yang sama dengan induknya. Bibit
sambungan ada dua macam yaitu sambungan biasa (batang bawah berumur 9-12
bulan) dan sambungan dini (mini grafting, batang bawah berumur 2-3
bulan). Sambungan dini memiliki banyak keunggulan dibanding sambungan
biasa. Keuntungannya, sambungan dini pertumbuhannya lebih cepat dan
lebih mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Bibit sambungan dini akan
menghasilkan batang yang kokoh dan tanaman lebih cepat berbuah (umur 3-4
tahun). Bibit dari hasil okulasi juga dapat menghasilkan tanaman yang
kokoh tetapi agak lambat berbuah (biasanya baru berbuah pada umur 4-5
tahun). Selain itu bibit yang diperoleh dengan cara sambungan memberikan
presentase bibit jadi yang lebih besar dibanding okulasi.
Sekarang ini dapat kita jumpai berbagai
bibit mangga yang dijual di kios-kios pertanian. Bila membeli bibit
mangga jangan mudah terkecoh dengan penampilannya yang tampak subur.
Selain sosok tanaman subur, sehat dan pertumbuhannya baik, bibit juga
harus sudah bercabang, paling tidak bercabang dua. Percabangan tumbuhnya
sekitar 50-70 cm dari tanah pembibitan. Bibit yang sudah bercabang
nantinya akan dapat membentuk tajuk pohon yang baik. Dengan kecermatan
pada waktu memilih bibit, kita akan mendapatkan tanaman yang benar-benar
bagus pertumbuhannya, dan tidak memerlukan pemangkasan awal untuk
membentuk tajuk, kecuali pemangkasan lanjutan.
5. Menanam Bibit
Pekarangan yang akan ditanami
mangga
minimal harus berukuran 5 x 5 m, 5 x 4 m, atau 4 x 4 m, karena tanaman
ini tergolong bertajuk lebar. Persiapan awal adalah membuat lubang tanam
berukuran 60 x 60 cm sedalam 100 cm. Galian tanah bagian atas
(kedalaman 0-30 cm) dipisahkan dengan galian tana bagian bawah
(kedalaman 30 cm lebih). Selanjutnya lubang yang telah digali dibiarkan
1-3 minggu, agar cukup mendapat udara segar dan sinar matahari, hingga
senyawa-senyawa kimia atau jasad renik yang merugikan tidak akan
mengganggu tanaman nantinya.
Setelah 1-3 minggu, tanah bagian atas
diberi pupuk kandang yang sudah matang kira-kira dua kaleng minyak tanah
(kaleng ukuran 20 liter). Tanah dan pupuk dicampur rata. Pupuk kadnang
akan membuat tanah lebih gembur dan dapat mengikat zat hara hingga tidak
hanyut terbawa air siraman, serta mudah meneruskan air kelebihan ke
bawah. Untuk meningkatkan kesuburan tanah, campuran tanah dan pupuk
kandang tadi diberi NPK (15-15-15) sebanyak 250 gram. Setelah diaduk,
campuran dimasukkan kembali ke dalam lubang tanam. Lubang tanam yang
telah diuruk dengan campuran tanah, pupuk kandang dan NPK kembali
dibiarkan selama seminggu supaya susut dan menjadi mantap. Pemberian
pupuk NPK juga dapat dilakukan pada saat tanam, dengan cara dibenamkan
di sekitar batangnya.

Persiapan bertanam mangga di pekarangan rumah
Lubang tanam yang sudah disiapkan
sekarang siap ditanami. Kapan sebaiknya menanam bibit mangga? Penanaman
mangga di pekarangan, yang banyak mendapat sinar matahari, umumnya
dilakukan di musim hujan pada waktu pagi hari. Penanaman pada pagi hari
dimaksudkan agar tanaman muda yang akarnya belum tumbuh sempurna tidak
mengalami “stress” karena sengatan sinar matahari di siang hari. Bila
terpaksa menanam mangga pada musim kemarau, sebaiknya dilakukan sore
hari dan disiram dengan rutin.
Bagaimana menanam bibitnya? Lubang tanam
yang telah diuruk dengan tanah olah, digali lagi bagian tengahnya
hingga membentuk lubang galian sebesar kantung plastik tempat bibit yang
akan ditanam. Di tepi lubang ini kita tancapkan ajir (dari bambu atau
kayu), yang akan berfungsi sebagai penguat tanaman muda agar tidak mudah
goyah. Kantung plastik pembungkus bibit terlebih dahulu dibuang,
digunting dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman. Setelah
plastiknya dibuang, bibit beserta tanahnya dimasukkan ke lubang tanam
dengan posisi tegak. Setelah itu diuruk dan tanahnya dipadatkan dengan
injakan kaki. Kemudian tanaman diikat dengan tali rafia pada ajir yang
sudah dipasang sebelumnya, lalu disiram secukupnya.

Mata okulasi diarahkan ke timur
Agar tanaman tumbuh sempurna, perlu juga
diperhatikan jenis bibitnya. Khususnya bibit okulasi, sebaiknya “mata
okulasi”-nya diarahkan ke timur (menghadap arah matahari terbit).
Tujuannya agar tunas okulasi dapat berfotosintesis dengan baik. Selain
itu bibit okulasi perlu juga diberi naungan, karena tunas yang tumbuh
dari mata okulasi sangat peka terhadap sinar matahari terik. Bibit
sambungan tidak perlu perlakuan demikian sebab bibit ini lebih mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.
6. Perawatan Tanaman Muda
Tanaman mangga butuh perawatan meliputi
pemupukan, penyiraman, pemangkasan, dan pemberantasan hama-penyakit
sejak bibit ditanam. Pupuk yang diperlukan NPK (15-15-15) sebanyak
300-500 gram per pohon, diberikan pada awal musim hujan dan sebagian
pada awal musim kemarau. Cara pemberiannya dibenamkan pada 4 (empat)
lubang yang mengelilingi pohon. Lubang untuk pupuk cukup sebesar
cangkulan letaknya di bawah ujung tajuk pohon. Setelah diberi NPK,
menyusul dimasukkan
pupuk
kandang dalam lubang tadi sekaligus untuk penutup. Pupuk kandang yang
diberikan untuk tanaman muda sebanyak 2-2,5 kaleng minyak tanah (isi 20
liter), dan waktu pemberiannya sama dengan pada saat pemberian dengan
NPK. Pupuk juga dapat diberikan dengan membuat parit kecil mengelilingi
batang (proyeksi tajuk). Seperti cara sebelumnya, pupuk NPK dulu baru
pupuk kandang di atasnya. Sebagai tambahan dapat juga diberi pupuk daun
Gandasil dan zat perangsang tanaman dengan dosis sesuai yang tertera di
masing-masing labelnya.

Tata cara pemupukan tanaman pohon buah mangga
Bila musim kemarau cukup panjang, kita
dapat memberikan penutup tanah (mulsa) di bawah tanaman. Mulsa yang
digunakan antara lain jerami kering atau kompos. Jerami kering disusun
di sekitar pohon, tepat di bawah tajuk. Bila menggunakan kompos, tanah
seluas lingkaran tajuk dicangkul, kemudian kompos ditabur rata.
Selanjutnya tanah bekas cangkulan ditutupkan lagi ke atasnya. Pemberian
mulsa tidak perlu dilakukan bila di bawah pohon mangga tumbuh
rerumputan. Rerumputan tersebut secara tidak langsung sudah mengurangi
penguapan air dari tanah.
Pada musim kemarau, meskipun pemberian
mulsa dilakukan, penyiraman tidak boleh diabaikan. Penyiraman cukup
dilakukan sehari sekali atau paling tidak tiga hari sekali. Setiap kali
melakukan pemupukan sebaiknya tanaman disiram secukupnya.
7. Pemangkasan Untuk Membentuk Tajuk. Lanjutkan Ke –>
Page / Halaman 3
Bagikan Tulisan ini:
7. Pemangkasan Untuk Membentuk Tajuk
Tajuk pohon mangga jangan dibiarkan
kelewat rimbun dan lebar, karena keadaan ini dapat menimbulkan berbagai
gangguan, misalnya datangnya penyakit, selain akan menyulitkan perawatan
dan tidak sedap dipandang. Sebaliknya tanaman yang kelewat jangkung
atau percabangannya tidak teratur, juga kurang baik. Untuk mendapatkan
tanaman yang berpenampilan menarik perlu dilakukan pemangkasan awal atau
pemangkasan pembentukan tajuk, sejak tanaman berumur 1-2 tahun.

Pembentukan tajuk (pemangkasan) pohon mangga
Pemangkasan awal untuk membentuk
percabangan tidak perlu dilakukan bila kita telah menanam bibit yang
sudah bercabang dan sehat (lihat memilih bibit). Namun bila bibit yang
ditanam belum bercabang, perlu dilakukan pemangkasan awal. Tanaman yang
berumur 1-2 tahun dipangkas setinggi 50-60 cm diukur dari permukaan
tanah. Beberapa waktu kemudian akan muncul tunas-tunas baru akibat
pemangkasan ini. Tunas ini dipangkas lagi pada saat musim hujan tahun
berikutnya. Tidak semua cabang baru perlu dipelihara, cukup 3 atau 4
cabang saja. Cabang yang layak dipelihara adalah yang sehat dan subur,
letaknya tidak saling berdekatan, tumbuhnya teratur dan kedudukannya
tersebar di sekeliling batang pokok. Biasanya cabang yang demikian
nantinya bakal menjadi dahan yang kokoh.
Cabang yang tumbuh akibat pemangkasan
awal, pada musim hujan berikutnya perlu dipangkas lagi untuk mendapatkan
cabang baru. Perlu diingatkan bahwa sebelum melakukan pemangkasan
sebaiknya tanaman dipupuk terlebih dahulu. Tunas-tunas cabang yang
dipelihara syaratnya sama dengan pemangkasan awal, sebanyak 3 atau 4
cabang saja. Setelah pemangkasan ini, tanaman mangga tidak perlu
dipangkas lagi. Semua cabang yang dipelihara itu akan tumbuh kuat dan
teratur hingga membentuk tajuk seperti yang diinginkan.
8. PERAWATAN TANAMAN UNTUK PEMBUAHAN
Tanaman
mangga okulasi atau sambungan biasanya akan berbuah pada umur 3-5
tahun. Buah pada tahun-tahun pertama biasanya tidak banyak, untuk itu
bila tanaman masih muda namun sudah berbunga, sebaiknya bunganya dibuang
saja agar tanaman tidak menjadi lemah dan mudah terserang penyakit.
Baru setelah tanaman cukup umur, bunga-bunga itu dibiarkan menjadi buah.
a. Merangsang Pembungaan
Adakalahnya pohon mangga yang sudah
cukup dewasa dan perawatannya cukup baik, lambat berbunga. Kalau
penyebab kelambatan itu bukan hama atau penyakit, kita dapat menggunakan
zat perangsang agar tanaman cepat berbunga. Untuk merangsang pembungaan
mangga, dapat digunakan berbagai jenis hormon pembuahan yang dijual di
pasar, misalnya zat pengatur tumbuh yang dikenal dengan merk dagang
Ethrel. Ethrel dapat merangsang bunga mangga muncul secara serempak pada
masa berbunga. Dosis penggunaan zat perangsang tumbuh itu dapat dilihat
pada labelnya. Setelah bahan dilarutkan dalam air, disemprotkan pada
tajuk tanaman secara merata. Cara lain dengan menyiramkan larutan pada
tanah di bawah tajuk pohon.
Kapan boleh menggunakan zat perangsang
tumbuh ini? Sebagai patokan kita dapat melakukannya saat pucuk (pupus)
tanaman berhenti tumbuh dan daun-daun sudah berwarna hijau serta
mengeras. Sedangkan umur tanaman paling tidak sudah 4 tahun. Pemberian
zat perangsang dilakukan hanya dua kali dalam satu periode berbunga.
Pertama saat pupus tanaman berhenti tumbuh, selanjutnya 2-3 minggu
setelah pemberian pertama. Dengan menggunakan zat perangsang tumbuh,
pohon mangga akan segera berbunga, bahkan bisa dua kali dalam setahun.
Meskipun demikian pemupukan dan perawatan lainnya tidak boleh diabaikan.
b. Gagal Pembuahan
Kalau tanaman mangga bunganya berlimpah,
tetapi mudah rontok sehingga gagal menjadi buah ada beberapa
penyebabnya. Pertama bila pemupukan sudah cukup baik, penyebabnya adalah
karena terlalu banyak air, misalnya pada waktu musim hujan. Untuk
mencegah bunga berguguran atau gagal menjadi buah, sebaiknya air tidak
dibiarkan menggenang di sekitar pohon mangga. Drainase perlu diperbaiki
agar air mengalir dengan lancar dan tidak menggenang. Pada musim hujan
biasanya udara cukup lembap dan bila ditambah dengan adanya air genangan
di bawah pohon akan cepat mengundang tumbuhnya cendawan pengganggu
tanaman. Kerontokan bunga atau bakal buah kemungkinan disebabkan oleh
cendawan pengganggu ini. Sebagai tindakan pencegahan, tanaman dapat
disemprot dengan fungisida seperti Benlate, Antracol, Dithane atau
fungisida lainnya.
Kerontokan bunga juga dapat terjadi
kalau tanaman mengalami kekeringan. Untuk itu penyiraman perlu
dilakukan, khususnya pada musim kemarau yang panasnya cukup terik.
Akibatnya kekeringan, pertumbuhan tanaman terhambat, apabila tanaman
sedang berbunga tentu saja akan mempengaruhi pembentukan buah.
Untuk berbunga, tanaman mangga
memerlukan unsur hara fosfor (P) dan kalium (K) dalam jumlah cukup. Bila
unsur P kurang tersedia, pembungaan akan terhambat atau seandainya
tanaman mampu berbunga, bunganya mudah rontok. Demikian juga bila
tanaman kekurangan unsur K, tangkai bunga/buah akan lemah, akibatnya
bunga/buah juga gampang rontok. Karena itu menjelang pembentukan bunga,
pemupukan yang sesuai perlu dilakukan. Dosis pemupukan dapat disesuaikan
menurut umur tanaman (lihat tabel) dan cara pemupukan seperti yang
telah diuraikan sebelumnya.
c. Aturan Pemupukan Mangga
Umur Tanaman |
Jenis Pupuk |
Takaran |
Waktu Pemberian |
0-1 tahun |
NPK (15:15:15) |
250 g |
Saat tanam, dibenamkan di sekitar batang. |
Pupuk kandang |
2-2,5 blek minyak tanah 20 literan |
Saat menutup lubang tanam atau mengolah tanah lubang tanam. |
1-5 tahun |
NPK (15:15:15) |
300-500 g |
Sebagian pada awal musim hujan, sebagian pada awal musim kemarau. |
Pupuk kandang |
2-2,5 blek minyak tanah 20 literan |
Sebagian pada awal musim hujan, sebagian pada awal musim kemarau. |
5 tahun dan lebih |
NPK (15:15:15) |
|
Sebagian pada awal musim hujan, sebagian pada awal musim kemarau. |
Pupuk kandang |
1,5-2,5 blek minyak tanah 20 literan |
Sebagian pada awal musim hujan, sebagian pada awal musim kemarau. |
Pemangkasan Pemeliharaan. Lanjutkan Ke –>
Page / Halaman 4
d. Pemangkasan Pemeliharaan
Berbeda dengan pemangkasan awal untuk
membentuk tajuk, pemangkasan pemeliharaan dimaksudkan untuk kesehatan
tanaman. Pemangkasan pemeliharaan dilakukan setahun sekali ketika hujan
mulai turun. Di samping untuk mengatur pertumbuhan cabang, pemangkasan
ini juga berguna mengurangi kerimbunan pohon sehingga tanaman cukup
mendapat sinar matahari. Dengan demikian tanaman dapat terhindar dari
kelembapan dan sekaligus dari serangan cendawan sumber penyakit. Sering
terjadi pohon yang semula enggan berbuah, setelah dipangkas mendadak mau
berbuah.
Pemangkasan kali ini dilakukan terhadap
cabang/dahan/ranting yang sakit, yang kering atau mati, yang patah atau
terbelah, yang tumbuhnya tumpang tindih, cabang-cabang yang tumbuhnya
tidak teratur, yang tumbuh maunya ke atas terus (cabang maling atau
tunas air yang tumbuh di pangkal batang) atau tunas liar lainnya. Setiap
kali melakukan pemangkasan sebulan sebelumnya tanaman harus sudah
dipupuk.

Pemangkasan dan pemeliharaan tanaman buah mangga
e. Merawat Buah Agar Bagus Hasilnya
Sangat tidak menyenangkan melihat
tanaman mangga menghasilkan buah yang jelek, tidak mulus, bercak-bercak,
pecah-pecah atau membusuk sebagian. Penyebab kebusukan buah mungkin
karena penyakit yang ditimbulkan oleh serangan bakteri atau cendawan.
Kerusakan buah dapat pula karena serangan hama. Buah yang sudah
terlanjur cacat tidak mungkin dapat dipulihkan kembali, untuk mencegah
hal itu perlu dilakukan tindakan pencegahan. Tanaman dapat disemprot
dengan pestisida, bakterisida atau fungisida sejak buah masih pentil
hingga sebulan sebelum pemetikan.
Selain itu bila buah terlalu banyak
dalam satu tangkai perlu dijarangkan, agar lebih leluasa tumbuh dan akan
didapatkan ukuran yang lebih besar. Dapat juga dilakukan pembungkusan
buah untuk menghindari serangan hama.
f. Memanen Buah
Untuk mendapatkan buah yang bagus, cara
memanenpun perlu diperhatikan. Buah mangga umumnya dikonsumsi dalam
bentuk buah masak dan segar, untuk itu sejak awal pemetikan perlu
penanganan yang tepat. Buah mangga sebaiknya dipetik setelah mencapai
kemasakan optimal.
Tanda-tanda buah manalagi yang tua
adalah tangkai buah yang tidak jadi sudah kelihatan mengering, lentisel
pecah dan berubah menjadi bintik-bintik jarang berwarna hijau
keputihan, kemudian muncul titik-titik cokelat di tengahnya. Kulit buah
halus tidak keriput. Bila dipukul dengan jari suaranya nyaring. Selain
itu kita dapat menentukan kematangan dari umur buah, yaitu kira-kira 3-4
bulan dari pembungaan.
Setelah yakin buah sudah cukup tua untuk
dipetik, pemetikan harus dilakukan dengan hati-hati dan satu per satu.
Bila tanaman cukup rendah dan masih terjangkau, pemetikan buah dapat
dilakukan dengan menggunakan gunting atau pisau tajam. Namun bila
tanaman cukup tinggi, buah dipetik dengan menggunakan sosok atau gurung.
Pada waktu memetik pilihlah buah yang benar-benar tua dan jangan
terlalu banyak buah dalam sosok karena akan saling tumpang tindih dan
dapat menyebabkan memar. Pemetikan sebaiknya juga menyertakan sedikit
tangkainya.
Setelah dipanen kemungkinan buah mangga
bisa membusuk di tempat penyimpanan, meskipun tidak luka atau memar.
Untuk mengurangi kerugian akibat pembusukan dapat dilakukan pencegahan
dengan mencuci bersih lalu merendamnya dalam air panas (kira-kira 53o C) selama 5-10 menit. Kemudian buah dikeringkan dan disimpan di ruangan dingin (7-10o C).
g. Perawatan Tanaman Setelah Dipanen
Untuk meningkatkan/mempertahankan
produksi buah dan supaya tanaman tetap sehat, perawatan tetap harus
dilakukan, setelah buah dipanen. Penyiraman dan pemupukan dapat
dilakukan seperti yang sudah diuraikan sebelumnya.
Untuk tanaman yang sudah berproduksi,
pemangkasan pemeliharaan dilakukan setahun sekali yaitu setelah buah
dipanen. Tujuan pemangkasan adalah menumbuhkan tunas-tunas baru untuk
mengganti cabang/ranting yang tua atau sakit, atau mengganti bagian
tanaman yang tidak sehat lainnya. Tangkai-tangkai buah sisa panen perlu
juga dibersihkan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman selanjutnya.
Tanaman mangga yang telah cukup tua dan
produksinya menurun perlu diremajakan. Tujuannya untuk meningkatkan
produksi. Peremajaan dilakukan lewat pemangkasan berat, hampir seluruh
bagian tanaman dipotong habis.